Siapa yang gak tau Bromo?
Jawa Timur memiliki satu icon wisata alam yang menarik minat turis dalam negeri dan juga turis asing. Apa itu? Jawabannya adalah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang biasa disebut dengan TNBTS. Taman nasional ini berlokasi di wilayah perbatasan 4 kabupaten di Jawa Timur, yaitu kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Lumajang.
TNBTS tidak hanya merupakan obyek wisata local kebanggaan Jawa Timur saja, tetapi ini telah menjadi icon wisata bangsa Indonesia yang selalu padat pengunjung khususnya saat liburan tiba.
Gunung Bromo adalah gunung tertinggi kedua di Jawa Timur tepatnya setelah Gunung Semeru. Gunung ini memiliki ketinggian 2392 mdpl yang dipenuhi dengan panorama pendukung yang pastinya sangat mengesankan untuk menjadi destinasi wisata saat liburan.
Jika berkunjung ke Jawa Timur, belum lengkap rasanya tanpa mampir terlebih dahulu ke TNBTS. Untuk sampai disini, kamu bisa melewati 3 alur menuju Bromo dibawah ini.
- Surabaya menuju Malang lalu Tumpang kemudian Gubugklakah selanjutnya ke Ngadas kemudian Jemplang dan sampailah di Gunung Bromo
- Surabaya menuju Pasuruan kemudian Warungdowo lalu ke Tosari selanjutnya keWonokitri kemudian ke Dingklik sampailah di Penanjakan mengarungi Laut Pasir hingga tiba Gunung Bromo
- Surabaya menuju ke Tongas lalu ke Sukapura kemudian ke Cemorolawang sampailah di Gunung Bromo.
kamu bisa memilih satu dari ketiga rute tersebut sesuai dengan start perjalanan masing-masing.
Apa Saja yang Bisa Kita Temui di Gunung Bromo?
Gunung Bromo menjadi sangat menarik karena didukung oleh panorama di sekitarnya yang sangat menakjubkan. Panorama tersebut adalah panorama alami yang merupakan kesatuan dari kawasan Tempat Wisata Bromo Tengger semeru. Beberapa diantaranya adalah:
View Point
View point di Gunung Bromo adalah lokasi dimana kamu bisa mengeksplor keindahan Gunung Bromo dari view point tertentu. Dari sini juga bisa menikmati indahnya sunrise di pagi hari yang tiada duanya. Beberapa view point di Bromo yang bisa dicapai adalah 2 Penanjakan, Bukit Kingkong dan Bukit Cinta.
Bersiap sedini mungkin dengan mengendarai jeep, kuda ataupun dengan berjalan kaki akan membuat kamu sampai di view point tepat waktu. Saat itulah, sunrise yang sangat menakjubkan bisa disaksikan.
Kawah Bromo
Yang membuat Gunung Bromo unik daripada gunung lain adalah adanya hamparan pasir yang sangat menantang untuk dilalui. Pasir tersebut akan membuat kaki kita berat saat berjalan dan lagi ditambah dengan cuaca dingin yang mencapai 5 derajat celcius. Untuk sampai di puncak Gunung Bromo, kita harus menaklukkan hamparan pasir seluas 10 km. Setelah itu, mendaki anak tangga yang jumlahnya sebanyak 250 biji untuk melihat kawah gunung yang sangat mengagumkan. Kawah tersebut berdiameter 800 meter dengan kepulan asap yang terus mengepul di pagi hari. Tidak heran ini bisa ditemukan disini sebab Gunung Bromo adalah gunung berapi aktif yang kaya akan sulfur dan belerang. Darisini, kita juga bisa menyaksikan indahnya Gunung Batok dan juga Gunung Tengger yang merupakan gunung-gunung kecil di kawasan Taman Nasional Bromo.
Pasir Berbisik
Semenjak dijadikan lokasi syuting film dengan judul “Pasir Berbisik”, hamparan pasir di titik tertentu di Gunung Bromo dinamai Pasir Berbisik. Disini kita akan melihat hamparan pasir yang luas bergaris dan saat angin berhembus, butiran pasir akan saling bergesekan dan menimbulkan suara khas seperti pasir yang sedang berbisik.
Bukit Teletubbies
Bukit Teletubbis merupakan ladang savana yang luas yang letaknya berada di sebelah selatan Bromo tepatnya di kawasan Jemplang. Bukit ini memiliki pemandangan yang menarik dengan luas lebih kurang 10 km. Para wisatawan sering kali menjadikan tempat ini sebagai tempat shelfie dengan background pemandangan yang luar biasa.
Kehidupan Sosial Masyarakat Suku Tengger
Penduduk di sekitaran Gunung Bromo didominasi oleh masyarakat Suku Tengger. Secara kostum mereka cukup unik. Masyarakat tersebut mengenakan tudung kepala berbahan rajutan, berjaket, bercelana, memakai sepatu boot dan mengenakan sarung yang dislempangkan di bagian leher. Mereka adalah pengikut setia agama Hindu dimana pura masyarakat setempat juga berada di kawasan Gunung Bromo.
Tips berwisata ke Gunung Bromo
Pilih waktu liburan yang tepat
Berlibur ke Bromo bisa dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan yang ingin kalian temukan di kawasan wisata ini. Jika kalian ingin pergi kesana untuk menyaksikan keindahan sunrise yang sempurna, maka liburan lebih baik diadakan pada musim kemarau. Namun jika yang ingin kalian temui adalah padang savana yang hijau, maka liburan pada musim penghujan akan lebih baik sebab kondisi savanna tidak sedang kering. Jangan lupa cek aktivitas Gunung Bromo apakah sedang dalam kondisi normal atau waspada untuk memastikan keselamatan dan keamanan kalian
Kondisi badan dalam keadaan fit
Ketika berlibur ke Bromo, kita sangat dituntut untuk sedang dalam kondisi fit. Kenapa? Karena banyak spot di Bromo yang sangat sayang untuk dilewatkan. Ini tentunya memerlukan tenaga ekstra untuk menelusurinya. Selain itu, kita juga harus menempuh perjalan jauh di hamparan pasir dan juga mendaki 250 anak tangga untuk sampai di puncak penanjakan
Persiapkan perlengkapan yang dibutuhkan
Cuaca di Gunung Bromo mencapai 5 derajat celcius. Untuk itu pastikan kalian membawa perlengkapan seperti mantel, jaket, tudung kepala, syal rajut, kaos kaki dan lain sebagainya yang akan membantu menghangatkan tubuh saat berada di tempat wisata ini.
Booking hotel beberapa hari sebelumnya
Nah, agar tidak ketinggalan indahnya sunrise di pagi hari, kalian bisa menginap di kawasan Gunung Bromo lalu pagi-pagi sekali berangkat mendaki untuk menyaksikan sunrise. Kalian bisa booking hotel beberapa hari sebelumnya untuk menghindari kerepotan dan juga mahalnya charge hotel yang di booking secara mendadak. Selamat berlibur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar